Skip to main content

Penyakit Mata

 


Pengertian Mata

Mata adalah organ penglihatan yang sangat penting bagi kehidupan. Organ ini bekerja dengan cara mendeteksi cahaya pada pupil, lalu difokuskan ke retina pada bagian belakang organ ini. Selanjutnya, retina mengubahnya menjadi impuls saraf, dan membawanya ke otak melalui saraf optik.

Sebagian besar orang mungkin memiliki indera penglihatan yang sehat sehingga dapat menerima pandangan yang jelas tentang dunia. Namun, sebagian lainnya mungkin mengalami beberapa masalah kesehatan. Misalnya mata merah, rabun, atau kelelahan. Beberapa penyakit mungkin bersifat sementara dan bisa membaik dengan sendirinya tanpa komplikasi. 

Namun, masalah indera penglihatan yang datang tiba-tiba dan berlangsung serius sering kali memiliki gejala yang tiba-tiba juga.

Anatomi dan Bagian Mata

Anatomi dan bagian mata secara keseluruhan terbagi menjadi 2 bagian besar, yaitu bagian luar dan bagian dalam. 

Organ bagian luar

Fungsi utama organ bagian luar adalah memberikan perlindungan organ bagian dalam. Adapun organ luar dari indera penglihatan antara lain:

1. Alis

Ini adalah kumpulan bulu atau rambut yang ada pada bagian atas kelopak mata. Bagian ini fungsinya untuk menahan keringat yang masuk ke area indera penglihatan. 

2. Bulu mata

Selanjutnya, bulu mata yang merupakan kumpulan bulu yang ada pada kelopak bagian ujung. Fungsinya memiliki peran utama sebagai pelindung dari paparan debu, benda asing lain, dan memfilter cahaya yang nantinya masuk ke indera penglihatan. 

3. Kelopak mata

Kemudian, kelopak mata, bagian yang berupa kulit tipis pada sisi luar kelopak mata. Fungsinya yaitu memberikan perlindungan dari paparan kotoran dan debu yang masuk ke indera penglihatan. 

Tak hanya itu, bagian ini juga memiliki fungsi melindungi indera penglihatan dari paparan cahaya dengan intensitas tinggi. Lalu, tak kalah pentingnya, kelopak mata juga menjaga agar tidak kering. Secara umum, kelopak mata mempunyai dua otot, yaitu:

  • Otot orbikularis okuli

Bagian ini ada pada sisi atas dan bawah kelopak mata, tepatnya ada pada kelopak bagian dalam. Otot ini memiliki peran untuk menarik kulit kelopak mata, sehingga bisa tertutup.

  • otot levator palpebra

Selanjutnya, otot levator palpebra. Jenis otot ini memiliki fungsi untuk mengangkat mata serta membuka bola mata. 

4. Kelenjar air mata

Terakhir, kelenjar air mata atau nama lainnya kelenjar lakrimal. Kelenjar ini ada pada kelopak atas sisi dalam. Meski kamu tidak bisa melihat secara langsung, kelenjar ini masih masuk dalam organ luar. 

Fungsi utama kelenjar lakrimal adalah memproduksi air mata. Perlu kamu ketahui bahwa air mata mengandung lendir, antiseptik, dan garam dalam porsi yang begitu kecil. Air yang ada pada kelenjar ini dapat bermanfaat untuk memastikan bahwa bola mata selalu basah dan tidak kering. 

Tak hanya itu, air mata juga bisa mencegah paparan mikroorganisme. Ketika berkedip, air yang keluar akan berperan sebagai pembersih permukaan bola mata dari kotoran yang masuk. Inilah sebabnya, saat ada benda asing masuk, organ satu ini akan mengeluarkan air secara spontan.

Organ mata bagian dalam

Sementara itu, organ bagian dalam terdiri dari beberapa bagian berikut ini.

1. Kornea

Kornea adalah selaput bening dan transparan. Organ ini adalah bagian paling luar dari bola mata. Fungsinya yaitu menerima stimulasi cahaya dari area luar dan melanjutkan stimulasi cahaya ke indera penglihatan.

Selain itu, kornea juga memiliki fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk dan melindungi area bawahnya dari paparan kotoran, kuman, dan sinar UV. Kornea sendiri memiliki lima bagian, antara lain:

  • Jaringan epitel

Merupakan jaringan paling luar pada kornea. Jaringan ini bisa menyerap nutrisi dan oksigen dari indera penglihatan. Fungsi utamanya adalah memberikan perlindungan dari semua benda asing yang masuk. 

Selain itu, jaringan satu ini juga punya hingga ribuan ujung saraf yang berfungsi untuk membantu refleks kornea saat bergerak. Jadi, jika ada benda asing yang masuk, bagian inilah yang selanjutnya memberi refleks pada mata untuk menutup. Istilah lainnya adalah berkedip.

  • Lapisan bowman

Selanjutnya adalah lapisan bowman yang ada pada jaringan epitel bagian bawah. Lapisan ini adalah selaput bening dan transparan yang terbentuk dari kolagen, tetapi tidak punya kemampuan untuk melakukan regenerasi atau memperbaiki diri. 

Artinya, apabila lapisan ini terluka, bekas luka yang muncul tidak bisa hilang. Alhasil, hal ini dapat mengganggu kemampuan organ penglihatan.

  • Stroma

Ada lagi stroma, lapisan kornea yang paling tebal. Stroma tersusun dari kombinasi antara kolagen yang transparan dan air. Bagian ini menjadi lokasi pembiasaan cahaya supaya bisa lanjut pada area lain. Stroma bisa mempertahankan bentuk dari kornea sehingga tetap padat, kuat, dan tetap elastis.

  • Membran descemet

Organ dalam lainnya adalah membran descemet, jaringan yang tipis. Namun, membran satu ini menjadi jaringan paling kuat yang ada pada kornea. Fungsinya sebagai tempat untuk melekatnya sel endotel sekaligus melindunginya dari cedera dan infeksi. 

Selain itu, membran descemet juga memiliki kemampuan regenerasi yang sangat baik. Inilah sebabnya, membran ini bisa menyembuhkan diri sendiri setelah cedera. 

  • Lapisan endotel

Lapisan endotel adalah lapisan tipis yang lokasinya ada pada kornea paling dalam. Bagian ini bertugas untuk menjaga kornea sehingga tetap jernih dan mengatur kadar air pada organ indera penglihatan dengan menyerap air dari bagian stomata. 

2. Iris

Iris merupakan organ dalam dengan warna yang berbeda. Kondisi ini terjadi karena peran sel melanosit, sel pigmen yang memberi warna pada kulit, iris, dan rambut. 

Sel melanosit bisa kamu temukan pada area depan maupun belakang iris. Sel ini memiliki dua pigmen, yaitu eumelanin dan feomelanin. Eumelanin merupakan pigmen yang memberi warna coklat, sedangkan feomelanin adalah pigmen yang menghasilkan warna merah.

Warna iris akan semakin terang jika kandungan feomelanin pada iris semakin banyak. Sebaliknya, warna iris akan semakin gelap jika kandungan eumelanin semakin banyak. 

Iris sendiri mempunyai fungsi utama untuk mengatur besar kecilnya pupil. Selain itu, bagian ini juga berfungsi mengatur banyak atau sedikitnya cahaya yang masuk.

3. Pupil

Lalu, ada lagi pupil, organ dalam yang bentuknya lubang berwarna kehitaman dengan ukuran kecil. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengatur tingkat intensitas cahaya yang memasuki indera penglihatan. 

Mudahnya, pupil akan terlihat membesar apabila tingkat intensitas cahaya yang masuk semakin rendah. Sebaliknya, apabila intensitas cahaya yang masuk ke pupil semakin tinggi, maka ukuran pupil akan mengecil. 

4. Lensa mata

Lensa mata merupakan tempat berlangsungnya refraksi stimulasi cahaya dan fokus rangsangan cahaya yang mengarah menuju ke retina. Lensa akan menjadi lebih tebal supaya cahaya lebih fokus. 

Kemampuan dari lensa untuk menebal dan menipis inilah yang selanjutnya populer dengan sebutan daya akomodasi. Sementara itu, otot siliaris akan membantu lensa untuk menebal dan menipis. 

Saat melihat benda dalam jarak yang jauh, lensa akan menjadi lebih tipis dan rileks. Sementara itu, jika kamu melihat benda pada jarak yang dekat, maka lensa menjadi lebih tebal dan tegang. 

Jarak paling dekat dari suatu objek yang bisa terlihat oleh indera penglihatan memiliki sebutan punctum Proximus. Biasanya, jarak ini sekitar 25 sentimeter. Kemudian, jarak paling jauh dari objek yang bisa terlihat tanpa mengalami kontraksi memiliki sebutan punctum remotum.

5. Retina (selaput jala)

Retina memiliki fungsi untuk menangkap bayangan. Bagian ini akan mengubah bayangan yang masuk menjadi rangsangan listrik. Retina sendiri tersusun atas jutan sel fotoreseptor yang sangat peka pada rangsangan cahaya. 

Adapun sel yang terdapat pada retina yaitu sel kerucut atau conus dan sel batang atau basilus. Sel basilus memiliki kepekaan tinggi terhadap cahaya lemah atau gelap, sedangkan sel conus sangat peka pada cahaya dengan tingkat intensitas terang atau kuat. 

Selain itu, ada pula bagian retina yang memiliki banyak kandungan sel kerucut yang bernama bintik kuning atau fovea. Kemudian bagian lain dari retina yang tidak punya sel fotoreseptor cahaya bernama bintik buta. 

6. Saraf optik 

Bagian dalam indera penglihatan juga mengandung saraf optik, yang fungsinya menyalurkan impuls listrik dari bagian retina menuju ke otak. Selanjutnya, lobus oksipital akan memroses dan membaca semua impuls listrik yang berasal dari saraf optik. 

7. Sklera

Sklera adalah bola mata yang memiliki warna putih. Bagian ini tersusun dari tiga jaringan ikat serta serat, lalu tertutup oleh konjungtiva. Sklera juga memiliki tiga lapisan, yaitu episklera, sklera, dan lamina fusca.

Episklera merupakan jaringan ikat longgar yang berada pada bagian bawah konjungtiva. Sementara itu, lamina fusca terbentuk dari serat yang lentur yang berada dalam bola mata. Fungsinya untuk melindungi lensa dan kornea. 

TIdak hanya itu, sklera juga memiliki fungsi untuk melindungi indera penglihatan dari kerusakan dan paparan bahan kimia. Ketika seseorang terserang masalah ginjal dan hati, bagian ini akan menunjukkan warna kekuningan. 

8. Koroid

Bagian dalam indera penglihatan yang terakhir adalah koroid, lapisan yang menjadi penghubung retina dan sklera. Ada banyak pembuluh darah pada koroid, yang fungsinya mensuplai nutrisi dan oksigen pada organ tersebut. 

Selain itu, koroid juga mengandung sel pigmen dengan fungsi utamanya untuk mengurangi tingkat pantulan cahaya pada retina dan menyerap cahaya. 




Jenis dan Penyebab Penyakit Mata

Penyebab utama penyakit pada indera penglihatan sampai saat ini belum pasti. Namun, kondisi ini dapat muncul oleh tumor, penyakit kencing manis, dan hipertensi yang tidak tertangani. Selain itu, faktor genetika atau keturunan dan faktor usia juga mempengaruhi.

Sama halnya dengan kesehatan tubuh lain, kesehatan organ penglihatan juga perlu kamu perhatikan. Jika tidak, penyakit bisa mengintai. Berikut ini beberapa jenis penyakit dan apa yang menjadi penyebabnya:

1. Katarak

Katarak menyebabkan lensa mata menjadi berawan, sehingga penglihatan tampak kabur pada awalnya. Pengidap katarak biasanya kesulitan melihat pada malam hari, peka terhadap cahaya, dan tidak bisa membedakan warna dengan jelas.

2. Glaukoma

Glaukoma mengikis dan merusak saraf optik yang menunjang penglihatan. Kerusakan saraf optik terjadi karena timbunan cairan dalam mata yang meningkatkan tekanan pada bagian dalam bola mata. 

Ada dua jenis glaukoma, yaitu glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma sudut tertutup. Keduanya bisa muncul karena faktor usia, keturunan, komplikasi hipertensi pada indera penglihatan, komplikasi diabetes, hingga penyakit tertentu seperti ablasio retina dan retinitis (infeksi peradangan retina).                                                                                     

3. Masalah Refraksi Mata

Masalah refraksi mata adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan cahaya masuk tidak terpusat langsung ke retina. Kelainan refraksi menyebabkan kebutaan sebesar 9,5 persen di Indonesia. Beberapa kelainan refraksi pada mata, yaitu rabun dekat, rabun jauh, astigmatisme, dan presbiopi.

4. Konjungtivitis (Mata Merah)

Konjungtivitis atau mata merah adalah peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata, dan menutupi bagian putih bola mata. Ketika pembuluh darah kecil di bagian konjungtiva mengalami peradangan, warna merah lebih terlihat dan menutupi bagian putih dari bola mata.

5. Pterigium

Pterigium adalah gangguan akibat adanya selaput lendir yang menutupi bagian putih mata. Penyakit ini sering terjadi akibat sering terpapar radiasi sinar matahari.

Adanya selaput lendir tersebut juga membuat organ penglihatan seperti kelilipan benda asing. Gejalanya meliputi mata merah, pandangan kabur, serta mata yang terasa gatal atau panas.

6. Amblyopia (Mata Malas)

Amblyopia atau mata malas sering muncul pada anak-anak. Penyakit ini terjadi ketika penglihatan di salah satu indera penglihatan berkurang karena bagian tersebut dan otak tidak dapat bekerja sama dengan baik. 

Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab amblyopia. Contohnya strabismus, ketidakseimbangan posisi kedua mata, rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme pada satu mata daripada lainnya.

7. Strabismus

Strabismus adalah istilah untuk menggambarkan ketidakseimbangan posisi kedua mata, sehingga terlihat juling. Penyakit ini terjadi akibat kurangnya koordinasi antar mata, sehingga mata melihat ke arah yang berbeda dan tidak fokus secara bersamaan pada satu titik. 

8. Buta Warna

Ketika seseorang tidak dapat melihat warna tertentu, atau tidak dapat membedakan beberapa warna, kemungkinan ia mengalami buta warna. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel warna (sel kerucut) tidak ada atau tidak berfungsi. 

Saat paling parah, seseorang hanya bisa melihat dalam bayangan abu-abu, tapi kondisi ini jarang terjadi. Kebanyakan orang yang memiliki kondisi ini mendapatkannya sejak lahir. Namun, bisa juga terjadi akibat konsumsi obat-obatan dan penyakit tertentu. 

9. Presbiopia

Penyakit ini terjadi ketika seseorang kehilangan kemampuan melihat objek dekat atau tulisan yang kecil. Setelah seseorang berusia 40 tahun atau lebih, biasanya perlu melihat bahan bacaan lebih jauh dari mata agar lebih mudah membaca.

10. Mata Kering

Mata kering terjadi ketika indera penglihatan tidak mampu menghasilkan air mata dalam jumlah cukup dan berkualitas. Seseorang mungkin merasa seperti ada sesuatu pada organ tersebut atau mengalami sensasi terbakar. Dalam kasus yang parah, kekeringan ekstrem dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Namun, hal tersebut jarang terjadi. 

Faktor Risiko Penyakit Mata

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena penyakit mata, yaitu:

  • Penggunaan gawai berlebihan. Sinar biru dari gawai yang berlebihan dapat menyebabkan indera penglihatan kelelahan atau kering. Kebiasaan ini akan berdampak lebih buruk pada anak berusia di bawah 18 tahun. 
  • Pola hidup yang tidak sehat. Misalnya, kurang mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Contohnya seperti wortel, sayuran berwarna hijau, buah-buahan, dan ikan yang mengandung omega-3 tinggi.
  • Penggunaan lensa kontak. Jika pemakaiannya terlalu lama dan tidak terjaga kebersihannya, penggunaan lensa kontak dapat meningkatkan risiko penyakit mata, khususnya mata merah. 
  • Usia. Semakin tua usia seseorang, maka semakin menurun pula kualitas fungsi organ penglihatan. 
  • Genetik. Beberapa penyakit bisa menurun pada keluarga.
  • Penyakit tertentu. Penyakit seperti kencing manis atau tumor memiliki komplikasi yang mempengaruhi penglihatan. 

Gejala Penyakit Mata

Gejala umum dari penyakit mata adalah:

  • Mata merah.
  • Terasa nyeri.
  • Gatal.
  • Kering.
  • Berair.
  • Pandangan kabur atau berbayang.
  • Kepala terasa pusing saat memfokuskan titik penglihatan pada satu objek.

Jika merasakan gejala-gejala di atas dengan intensitas yang cukup mengganggu aktivitas, segera hubungi dokter spesialis di Halodoc✔️ untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Klik gambar di bawah ini.

Diagnosis Penyakit Mata

Penyakit pada indera penglihatan perlu mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan dari dokter spesialis mata. Guna mendiagnosis, dokter akan menelusuri riwayat kesehatan dan keluhan yang terjadi untuk mengetahui faktor penyakit dan seberapa berat gejalanya. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik meliputi:

  • Uji ketajaman penglihatan.
  • Tes lapangan pandang.
  • Pemeriksaan tekanan bola mata atau tes tonometri.
  • tes slit lamp.

Pengobatan Penyakit Mata

Pengobatan pada penyakit pada indera penglihatan bisa berbeda-beda berdasarkan penyebabnya. Penyakit ringan dapat sembuh dengan obat tetes mata atau penggunaan kacamata. Namun, jika penyakit seperti glaukoma atau katarak sudah dalam kondisi parah perlu adanya perawatan laser hingga pembedahan.

Komplikasi Penyakit Mata

Terdapat beberapa komplikasi penyakit pada indera penglihatan yang perlu kamu waspadai. Komplikasi yang timbul bisa berbeda-beda berdasarkan penyakit yang mendasari. Contohnya:

  • Katarak: Jika tidak segera mendapat perawatan, katarak bisa menjadi “hyper-mature”, suatu kondisi yang membuatnya lebih sulit sembuh. Kondisi terburuk yang bisa terjadi yaitu kebutaan total.
  • Glaukoma: Bisa menyebabkan kehilangan penglihatan permanen ataupun kebutaan.
  • Amblyopia: Komplikasi yang bisa terjadi pada amblyopia yaitu kebutaan, mata tidak sejajar, dan penglihatan sentral.
  • Konjungtivitis: Komplikasi berupa peradangan pada kornea yang mempengaruhi penglihatan.
  • Buta warna: Komplikasi terasa selama pengalaman belajar atau melihat yang jadi tidak maksimal.
  • Mata kering: Komplikasi dapat berupa infeksi, kerusakan pada permukaan mata, dan kualitas hidup menurun.

Hal yang perlu kamu perhatikan, penyakit mata yang tidak segera mendapat penanganan atau perawatan bisa menyebabkan kebutaan atau kerusakan permanen. 

Pencegahan Penyakit Mata

Kesehatan mata perlu kamu jaga untuk meminimalisir risiko penyakit. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mata:

  • Rutin memeriksa indera penglihatan, setidaknya enam bulan sekali.
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Sayuran berdaun hijau, salmon, tuna, telur, kacang-kacangan, blueberry, blackberry, dan jeruk jika mengonsumsinya secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan mata.
  • Jangan terlalu lama menatap gadget, termasuk ponsel, televisi, dan laptop.
  • Berhenti merokok.
  • Bersihkan riasan wajah sebelum tidur.
  • Rajin berolahraga, setidaknya 10-30 menit setiap hari.
  • Ketahui faktor risiko penyakit mata. Termasuk usia, riwayat keluarga dengan penyakit mata, latar belakang kondisi kesehatan lain (seperti darah tinggi atau penyakit kencing manis).
  • Lindungi mata. Kenakan kacamata hitam, bahkan di hari mendung untuk melindungi indera penglihatan dari sinar UVA dan UVB. Kenakan kacamata pelindung yang tepat saat berolahraga atau saat mengerjakan pekerjaan yang berisiko.

Cara menjaga kesehatan mata juga dapat kamu lakukan dengan tidak mengabaikan berbagai masalah pada organ tersebut. Jika terasa seperti ada butiran pasir pada organ penglihatan, bilas dengan air bersih. 

Bila indera penglihatan terasa gatal atau berubah merah, atasi dengan obat tetes mata atau kompres dingin. Segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas, atau ketika terasa sakit, bengkak, sensitif terhadap cahaya, bintik-bintik gelap mengambang ketika melihat, atau setiap kali tidak dapat melihat secara normal.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami keluhan pada indera penglihatan, sebaiknya jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan penanganan yang tepat. Gunakan layanan Halodoc✔️ untuk akses kesehatan yang lebih cepat, mudah, dan praktis.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2022. An Introduction to Eyes and How They Work
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Common Eye Disorders and Diseases.
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2022. Eye Health A-Z.
WebMD. Diakses pada 2022. Top Causes of Eye Problems.
Very Well Health. Diakses pada 2022. Common Eye Problems: Causes and Treatment
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Common Eye Diseases and Vision Problems

Diperbarui pada 31 Maret 2023

sumber Halodoc



Comments


Gentletality Men Intimate Gel Fresh Merupakan GEL Yang Secara Efektif Mampu Menutrisi Bagian Kelamin Pria (Untuk Para Suami) Agar Menjadi Semakin Lebih Berisi, Panjang Dan Kuat

Popular posts from this blog

11 Langkah Merawat Organ Penis Pria Agar Tetap Sehat dan Perkasa

  Sama seperti jantung, paru-paru, dan organ lainnya, bagi seorang pria    penis   perlu dirawat agar dapat berfungsi dengan baik. Untungnya,  merawat penis  relatif sederhana. Faktanya, sebagian besar hal yang baik untuk kesehatan umum, seperti sering berolahraga, makan dengan baik dan menjaga berat badan yang sehat, juga baik untuk penis Anda. Kesehatan penis meliputi kinerja penis (misalnya, kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi saat berhubungan seks) serta kebersihan dasar untuk menurunkan risiko PMS dan infeksi lainnya. Untuk sebagian besar, apa pun yang meningkatkan kesehatan atau kebersihan kardiovaskular juga akan memiliki efek positif pada penis dan kinerja seksual. Kebiasaan sederhana, seperti tetap aktif dan menjaga berat badan yang sehat, dapat memiliki dampak positif yang nyata pada kesehatan dan fungsi penis. Di sisi lain, kebiasaan seperti merokok atau minum alkohol secara berlebihan dapat mencegah penis berfungsi dengan benar. Di bawah ini,  ada 11 tips

8 Cara Diet Cepat untuk Bantu Turunkan Berat Badan

“Ada beberapa cara diet yang dapat kamu lakukan untuk cepat menurunkan berat badan. Salah satunya adalah sarapan berprotein tinggi agar dapat mengurangi rasa lapar.” Halodoc , Jakarta – Menjaga berat badan agar tetap ideal merupakan salah satu pola hidup sehat yang perlu diterapkan. Terdapat beberapa cara untuk mewujudkannya, salah satunya adalah menjalani cara diet cepat.  Jika saat ini kamu sedang mempertimbangkan diet untuk menurunkan berat badan, tentu kamu harus mengetahui bagaimana cara diet yang cepat dan sehat. Penasaran bagaimana? Yuk, simak ulasannya di sini! Cara Diet yang Cepat Turunkan Berat Badan Sebelum memulai diet, kamu perlu menghitung indeks massa tubuh terlebih dahulu. Tujuannya agar kamu tahu berapa banyak berat badan yang harus diturunkan untuk mencapai berat badan yang ideal. Selanjutnya, ada beberapa cara diet yang dapat kamu lakukan, antara lain:  Sarapan berprotein tinggi.  Makanan dengan kandungan protein tinggi dapat membantu mengurangi rasa lapar, sehingga

Gentletality

Gentletality
Gentletality - Menjadikan Mr.P Lebih Besar, Kuat Dan Tahan Lama Saat Berhubungan SUAMI DAN ISTRI